Beranda » Barnum Effect: Alasan Manusia Masih Percaya Ramalan

Barnum Effect: Alasan Manusia Masih Percaya Ramalan

by Cak Emye

Saat kamu membaca ramalan zodiak, pernahkah kamu berpikir ramalan zodiak tersebut cocok banget dengan apa yang kamu alami? Atau ketika kamu sangat penasaran dengan masa depan kemudian kamu mecoba menebak nasib kamu dengan cara membaca garis tangan, kartu tarot, ataupun primbon dan hasil kesimpulan dari itu tepat banget dengan apa yang kamu rasakan.

Mungkin juga kamu pernah membaca tentang kepribadian menurut golongan darah. Di sana, disebutkan bahwa golongan darah B adalah orang yang caper, sebab jawabnnya tidak rinci maka saat itu kamu akan mengingat saat-saat kamu caper, semisal “Oh, iya, dulu di Pontang saya pernah caper sama si Jemidin.” Secara langsung, kamu merasa cocok dengan klaim kalau saya adalah orang yang caper.

Sekalipun hasil ramalan tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang tidak terbukti, akan tetapi kamu masih saja tetap yakin apa yang diramalkan adalah tepat. Padahal, hasil dari ramalan itu jika dipikirkan kembali, sebenarnya itu ambigu dan terlalu umum. Simpelnya, saat kamu tanya kepada peramal tentang hal spesifik semisal, “mungkinkah tahun 2021 saya tidak jomlo lagi?” maka pasti dijawab dengan jawaban yang ambigu dan terlalu umum.

Nah, fenomena tersebut menarik Psikolog Bertram R. Forer untuk melakukan tes kepada para mahasiswanya untuk diuji kepribadiannya. Selang seminggu, Forer memberikan hasil dari tes kepribadian kepada para mahasiswanya dengan memberikan hasil deskripsi kepribadian yang sama melalui sumber buku-buku astrologi dan menggunakan gaya kalimat yang ambigu dan umum sebagaimana yang digunakan oleh para peramal, misalnya kalimat-kalimat, “kamu ingin agar orang lain menyukaimu”, “kamu cenderung menyalahkan dirimu”, atau “kamu memiliki potensi yang tinggi dan belum sepenuhnya digali.”

Dari hasil deskripsi kepribadian tersebut, para mahasiswa merasa cocok dan tepat dengan apa yang mereka alami. Fenomena ini dalam istilah ilmu psikologi disebut Barnum Effect atau juga Forer Effect. Barnum Effect adalah kondisi psikis saat sebuah pernyataan umum yang berlaku terhadap semua orang dengan dikemas seolah-olah berlaku secara khusus hanya pada seseorang atau kondisi tertentu. Bisa dikatakan juga, barnum effect adalah salah satu bentuk manipulasi psikologis.

Penelitian tentang fenomena ini juga pernah diteliti oleh Stagner dengan melakukan tes kepribadian kepada para manjaer personalia di suatu perusahaan. Sama halnya dengan Forer, ia juga memberikan jawaban dari horoskop, gaya tulisan tangan, dan ramalan lainnya. Tidak berhenti di situ, Stagner di tahun berikutnya melakukan tes kepribadian kembali kepada para mahasiwanya dengan memberikan hasil evaluasi secara acak tanpa sedikitpun melihat jawaban para mahasiswanya dengan memberikan hasil deskripsi kepribadian menggunakan kalimat yang umum dan ambigu.

Selanjutnya,  para mahasiswa tersebut diminta menilai ketepatan jawaban dari hasil kepribadian tersebut dengan skala 0 sampai 5 dengan deskripsi 4 berarti tepat dan 5 berarti sangat tepat. Uniknya, hasilnya adalah 4,26 alias para mahaiswa menilai hasil jawaban acak dari Stagner adalah tepat.

Jadi, Barnum Effect sendiri memiliki keterkaitan dengan karakter manusia yang muda tertipu. Sebab, manusia cenderung menerima klaim yang tepat dengan keinginan mereka buka tepat dengan kenyataannya. Apa tah lagi, apabila klaim tersebut positif.

BACA JUGA

Leave a Comment