Beranda » Menelaah Potensi Sektor Perikanan Kabupaten Tangerang

Menelaah Potensi Sektor Perikanan Kabupaten Tangerang

by admin

Sektor perikanan menjadi salah satu indikator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada sepanjang 95.181 kilometer. Hal tersebut bisa menjadi penopang kemajuan dan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku usaha yang bergerak dibidang penangkapan ikan, budidaya, pengolahan hasil perikanan maupun pengolahan hasil laut seperti garam dan rumput laut.

Pertumbuhan produksi sektor perikanan Indonesia yang merupakan terbesar di Asia Tenggara dan peringkat kedua dunia setelah China telah menyumbangkan 23,86 Juta Ton di tahun 2019 (KKP 2020). Hal ini menjadi peluang bagi pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan produksi perikanan melalui kebijakan yang tepat sasaran, adaptif, berkelanjutan dan berbasis teknologi digital guna memudahkan pelaksanaan hingga pengawasan produksi dan ekspor hasil kelautan dan perikanan secara efektif dan efisien.

Tingginya jumlah produksi tersebut sejalan dengan tingginya nilai ekspor hasil perikanan disetiap tahunnya, data yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nilai ekspor Januari – November 2022 sebesar USD 5,71 Miliar naik sebesar 10,66% dibanding periode yang sama pada tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2020 nilai ekspor mencapai USD 5,2 Miliar, angka tersebut naik 6,8% dari tahun 2019 sebesar USD 4,7 Miliar.

Tren angka kenaikan tersebut merupakan akumulasi dari beberapa komoditas ekspor unggulan seperti Udang, Tuna, Cakalang, Cumi, Rumput Laut dan Rajungan dengan negara tujuan utama antara lain Amerika Serikat, Tiongkok, ASEAN, Jepang dan Uni Eropa.

Disamping potensi ekspor yang besar, pasar domestik merupakan pangsa pasar potensial yang harus terus didorong oleh pemerintah dengan dukungan stakeholder terkait guna pemerataan sebaran komoditas unggulan perikanan dengan menggunakan system rantai pasok (supply chain) yang dapat menambah nilai jual yang kompetitif, bersaing secara kualitas dan terjamin secara kuantitas. Disamping itu, hal tersebut dapat membantu meningkatkan angka konsumsi ikan nasional yang telah ditargetkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar 60,05 Kg/kapita di tahun 2024.

Melihat angka produksi dan jumlah ekspor yang meningkat sebagaimana dipublikasikan Kementerian Kelautan dan Perikanan diatas, menjadi peluang potensial bagi Pemerintah Daerah maupun pihak swasta yang bergerak di sektor perikanan yang bersentuhan langsung dengan pelaku usaha perikanan, baik sektor tangkap, budidaya maupun pengolahan. Dengan pola pemberdayaan secara terintegrasi dari hulu ke hilir dan dilakukan secara simultan serta sinergitas antar pelaku usaha skala rumah tangga dengan perusahaan yang bergerak dibidang industrialisasi perikanan.

Salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan cukup besar dan berpeluang mengembangkan hasil laut dan perikanan yakni Kabupaten Tangerang. Salah satu wilayah di Provinsi Banten dengan garis pantai sepanjang 51 kilometer dan memiliki Pangkalan Pelelangan Ikan (PPI) Kronjo, Cituis dan Tanjung Pasir yang produktif dengan hasil komoditas yang beragam dan bernilai cukup tinggi, serta sebaran kolam budidaya ikan dengan luas 4.995 Hektar. Jumlah produksi keduanya mencapai 19,728 Ton pada semester 1 tahun 2022 (Dinas Perikanan). Peluang tersebut selain didasarkan pada potensi hasil laut dan budidaya air tawar, juga keberadaan industry skala besar yang tersebar di komplek pergudangan Dadap Kecamatan Kosambi yang mayoritas berorientasi pada pasar ekspor.

Produksi perikanan yang cukup besar di Kabupaten Tangerang disertai potensi jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Banten mencapai 3,29 Juta jiwa (BPS 2022) tersebut tentu menjadi peluang besar yang mesti didorong oleh Pemerintah Daerah melalui program yang terintegrasi dan berkelanjutan. Melalui kerjasama baik dengan perusahaan BUMD maupun swasta dengan mekanisme pemetaan kebutuhan pasar lokal berdasarkan komoditas yang dihasilkan nelayan, pembudidaya maupun pengolah hasil perikanan yang keberadaanya harus terus ditumbuhkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas produk yang dihasilkan.

Dengan memperhatikan jumlah penduduk dan letak geografis Kabupaten Tangerang yang strategis, serta pola pemetaan dan mekanisme kerjasama diatas tentu harus didukung dengan sarana dan prasarana serta pemanfaatan teknologi digital yang memadai. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah adanya pasar ikan dengan teknologi penyimpanan (cold storage) yang dapat menampung hasil tangkapan nelayan lokal, pembudidaya ikan air tawar maupun produk olahan hasil perikanan dengan konsep supply and demand yang terukur. Dengan demikian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar secara merata.

Sedangkan pemanfaatan teknologi digital berperan sebagai media informasi sekaligus menjadi marketplace khusus penjualan hasil perikanan dengan lebih efektif dan efisien. Melalui digitalisasi ini tentu sangat membantu bagi masyarakat Kabupaten Tangerang yang memiliki mobilitas tinggi untuk mendapatkan ikan secara cepat dan mudah. Dengan konsep dan mekanisme diatas disertai dukungan regulasi yang kuat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang harapan besarnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku usaha dibidang perikanan dan umumnya masyarakat Kabupaten Tangerang.

Ditulis oleh: Agustian, pengusaha sektor perikanan.

BACA JUGA

Leave a Comment