Beranda » Pengangguran di Kota Industri Meningkat

Pengangguran di Kota Industri Meningkat

by admin

Oleh: Muhamad Sanusi

Kabupaten Tangerang kembali mendapatkan gelar yang luar biasa; membuat orang geleng-geleng kepala. Prestasi yang diraih oleh kota industri ini cukup membuat siapapun yang melihatnya merasa terheran-heran, kok bisa?.

Ada dua kado istimewa untuk ulang tahun Kabupaten Tangerang ke-389 ini. Pertama, diraihnya gelar pahlawan nasional untuk Raden Arya wangsakara. Kedua, diraihnya prestasi nomor satu tingkat pengangguran tertinggi di Provinsi Banten.

Mengacu pada data BPS, jumlah pengangguran saat ini mencapai 239.788 orang, angka tersebut sangat fantastis. Dengan demikian, Kabupaten Tangerang sah sebagai penyandang gelar kota dengan tingkat pengangguran tertinggi di Banten, dengan persentase 13,06%. Angka pengangguran tertinggi kedua yakni Kota Cilegon 12,6%, Kabupaten Serang 12,22%, dan Kabupaten Lebak dengan angka 9,63%, Kota Serang dengan angka 9,26%, Kabupaten Pandeglang 9,15%, dan paling rendah Kota Tangerang Selatan dengan angka 8,48%.

Walaupun demikian, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya agar menekan angka tersebut supaya tidak melambung tinggi. Upaya tersebut salah satunya adalah dengan mengadakan job fair secara online yang dibuka oleh Wakil Bupati pada Selasa (9/11/2021) lalu, membuka 7.000 lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan melibatkan 25 perusahaan.

Tetapi di sisi lain, ada 23 perusahaan di kabupaten Tangerang yang gulung tikar di masa pandemi ini. Sehingga membuat Penulis tidak habis pikir: Kenapa bisa membuka lapangan pekerjaan, sedangkan perusahaannya sendiri gulung tikar ? Bahkan sebanyak 9.330 buruh di rumahkan perusahaan.

Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 6,21 juta orang, naik 170 ribu orang dibanding Agustus 2019. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebersar 0,65 persen poin.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 10,64 persen atau sebanyak 661 ribu orang, yang berarti meningkat 2,53 persen poin atau bertambah sebanyak 171 ribu orang dibandingkan dengan Agustus 2019.

Penduduk yang bekerja sebanyak 5,55 juta orang, turun sebanyak 282 orang dari Agustus 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Perdagangan (1,81 persen poin) dan Pertanian (1,77 persen poin). Sementara, sektor lain mengalami penurunan. Terutama Sektor Industri Pengolahan (3,35 persen poin), Administrasi Pemerintahan (0,88 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,35 persen poin).

Sebanyak 2,73 juta orang (49,17 persen) bekerja pada kegiatan informal. Naik 7,04 persen poin, dibanding Agustus 2019. Selama setahun terakhir (Agustus 2019–Agustus 2020), persentase pekerja formal turun sebesar 7,04 persen poin.

Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur naik sebesar 5,01 persen poin, dan persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 4,44 persen poin.

Terdapat 1,84 juta orang yang terdampak Covid-19 atau 19,18 persen. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (205 ribu orang), BAK karena Covid-19 (28 ribu orang). Sementara, tidak bekerja karena Covid-19 (103 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (1,51 juta orang).

Menghadapi hal itu, kita patut bangga dengan usaha Pemerintah Kabupaten Tangerang yang sampai hari ini juga masih konsisten mendorong UMKM sampai ke tataran internasional. Namun demikian, pohon tidak akan tumbuh jika akarnya bobrok.

Di tengah kondisi pandemi saat ini, semua wilayah memang sedang terpuruk dari segi perekonomian. Pemerintah pun sedang belajar menghadapi kondisi saat ini. Upaya di atas pun merupakan perbaikan ekonomi untuk masyarakat.

Tetapi, alangkah baiknya jika Pemerintah Kabupaten Tangerang membuka wawasan masyarakat juga untuk peka terhadap dunia wirausaha, bahwa menciptakan lapangan pekerjaan lebih baik daripada mencari lapangan pekerjaan.

*Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Pamulang dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Tangerang Barat.

BACA JUGA

Leave a Comment