Beranda » Gelar Aksi Unjuk Rasa Hardiknas dan Hari Buruh, Aliansi Banten Bergerak Berdarah: Pj. Gubernur Banten Tidak ‘Becus’

Gelar Aksi Unjuk Rasa Hardiknas dan Hari Buruh, Aliansi Banten Bergerak Berdarah: Pj. Gubernur Banten Tidak ‘Becus’

by admin

Imajipos, Serang – Dalam rangka memeringati Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional, Aliansi Banten Bergerak Berdarah yang terdiri dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dan Forum Silaturahmi Organisasi Eksternal (FSOE) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kamis (02/05/2024).

Aksi unjuk rasa tersebut mengusung isu ekonomi dan pendidikan di Banten yang masih sangat tertinggal. Aliansi Banten Bergerak Berdarah juga menyebut Pj. Gubernur Banten, Al Muktabar tidak ‘becus’ membangun Banten.

Ketua Dema UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Bagas Yulianto menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk keresahan masyarakat dan mahasiswa akibat buruknya kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di Banten.

“Aksi ini menjadi bukti nyata hak rakyat, untuk menyuarakan pendapat dan aspirasinya. Mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi di Banten bahu membahu berpartisipasi dalam aksi ini,” ucap pria yang akrab disapa Cokang tersebut.

“Kritik yang disampaikan dalam aksi ini merupakan bagian penting dari proses demokrasi,” imbuhnya.

Selain itu, Bagas juga menyebut Program Magang Nasional yang dicanangkan oleh pemerintah hanya menguntungkan perusahaan dan tidak berpihak pada kelompok pekerja.

“Para pemilik modal dan birokrat bekerja sama untuk memastikan keuntungan besar bagi para penjajah dan kapitalis. Skema “Pasar Kerja Fleksibel” seperti kontrak kerja singkat, outsourcing, dan program magang nasional hanya bertujuan untuk menekan biaya perusahaan dalam hal tenaga kerja. Program magang ini hanya memberikan gaji 60-70% dari upah minimum, meskipun beban kerja para peserta magang sama dengan pekerja biasa,” Katanya.

Tak hanya masalah pekerja, Bagas juga menyoroti masalah kasus korupsi di lingkungan pendidikan yang ada di Banten.

“Ini merupakan bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam kebijakannya tdi berbagai sektor, seperti layanan publik, jaminan kesehatan, lapangan pekerjaan dan pendidikan menjadi kontroversi bagi masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA

Leave a Comment